Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pro Kontra Kartu Pra Kerja 2020

Program pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi covid 19 menuai pro dan kontra. Salah satunya adalah program Kartu Prakerja Online terbaru di tahun 2020. Namun, meskipun banyak menuai kritik, program Presiden Joko Widodo tersebut tetap dilaksanakan. Berbagai komentar positif dan negatif dari berbagai kalangan politik dan masyarakat menuai konflik yang tidak bisa dihindarkan.

Setiap orang memiliki pendapat dan pandangan mereka masing masing. Anda pun tentunya memiliki sudut pandang yang berbeda. Ada yang mungkin menganggap program Kartu Prakerja memang memiliki manfaat yang besar, khususnya mereka yang terkena PHK atau kehilangan usaha pekerjaan. Namun, yang lain lagi menyatakan bahwa program yang banyak diperbincangkan tersebut, tidak berfaedah.

Hal ini pertama tama dilatarbelakangi oleh beberapa oknum yang merasakan kejanggalan dalam proyek kartu sakti atau kartu Prakerja Online sebagai Andalan Presiden Joko Widodo. Para media berita pun tak ketinggalan untuk memberitakannya dalam informasi terkini dan populer. Anda mungkin sudah menyaksikannyan diberita televisi atau surat kabar. Uraian sebagai berikut akan merangkumnya untuk Anda.

Pro Kontra Kartu Pra Kerja 2020

1. Menurut Menake Menteri Ketenagakerjaan)

Menteri ketenagakerjaan yang sekarang disandang oleh Ida Fauziyah memberikan komentarnya atas dijalankannya program kartu Prakerja Online terbaru yang mulai dibuka pada tahun 2020 ini. Ia mengatakan bahwa Kartu Prakerja tersebut merupakan hanya salah satu dari beberapa program pemerintah yang dijalankan sebagai bantuan sosial untuk mengatasi dampak yang lebih buruk dari virus corona.

Program ini juga dilaksanakan secara resmi memiliki fungsi dan tujuan yakni sebagai jaring pengaman sosial atau JPS bagi para pekerja yang terkena PHK atau di pulangkan. Namun, ia juga memberikan pendapatnya bahwa fungsi kartu prakerja tersebut telah sedikit bergeser yakni sebagai bantuan tunai meskipun pelatihan harus tetap ada. Pasalnya tujuan semula adalah kartu prakerja untuk semakin meningkatkan keahlian yang diperlukan dalam sebuah Industri.

2. Menurut Badan Pemenangan Nasional atau BPN

Menurut Badan Pemenangan Nasional atau BPN yakni Prabowo, Sandiago Uno dan Nizar Zahro memberikan penilaian mereka terkait program kartu prakerja ini. Mereka memberikan kritik bahwa sebenarnya program tersebut berpotensi dalam menimbulkan beban keuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan menurut Nizar, program ini hanya akan menambah hutang negara.

Baca Juga :

Nizar juga memberikan tanggapan bahwa program kartu prakerja tersebut tidak bersifat efektif untuk menurunkan angka pengangguran yang ada dj negara kita. Menurutnya cara yang lebih baik adalah memperbaiki kualitas pendidikan sebagai solusi yang paling tepat. Bagaimana caranya? Ia menambahkan yakni dengan menyiapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan Industri di negara kita, Indonesia.

3. Menurut Anggota Komisi III DPR RI

Selanjutnya dari anggota komisi III DPR RI juga ikut angkat bicara soal program kartu prakerja. Ia adalah Supriansyah. Partai partai koalisi dipemerintahan kali ini memang tidak satupun yang berkomentar. Dalam kesempatan ini hanya partai Golkar yang masih menyuarakan dukungan mereka terhadap program besutan Presiden Joko Widodo tersebut.

Supriansyah dalam hal ini mengikuti wawancara eksklusif. Dia berkomentar bahwa kita seharusnya tidak berfikiran sempit. Sebab kartu ini sebenarnya memiliki manfaat yang sangat besar untuk masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Kartu prakerja sendiri hadir untuk menjawab perkembangan zaman yang marak dengan persaingan. Hal ini juga bermaksud untuk menyiapkan masyarakat dalam memasuki era yang lebih kompetitif.

4. Menurut Wakil Ketua DPR RI

Wakil ketua DPR RI bernama Fahri Hamzah memiliki pendapat yang berbeda. Ia justru menilai bahwa program kartu prakerja tersebut bersifat tidak masuk akal. Ia berkomentar bahwa program tidak masuk akal karena menyangkut soal uang. Menurut Fahri bagaimana bisa program tersebut dijalankan sedangkan jumlah pengangguran di Indonesia sangatlah besar, sehingga penerapan program tentu akan memakan biaya sangat besar.

Ia mengkritik bahwa Presiden Jokowi terlalu banyak mengumbar janji yang tidak masuk akal. Sebelumnya beliau juga menjanjikan kenaikan gaji kepada kepala desa. Sedangkan uang untuk melakukan hal tersebut tidak ada. Ia beranggapan bahwa janji tersebut hanya untuk supaya terpilih. Pak JK (Jusuf Kalla) yang lebih baik melihat kondisi keuangan negara kita.

5. Menurut Koordinator staff khusus presiden

Koordinator dalam staff khusus presiden,Teten Masduki mengatakan bahwa sekarang ini program kartu Prakerja masih digodok dan pengaplikasiannya akan dilaksanakan tahun ini. Ia beranggapan bahwa program ini bukanlah santunan kepada para pengangguran. Memang dibanyak negara maju terjadi seperti itu, namun di negara kita, Indonesia hal ini masih digodok supaya terselesaikan.

Teten yang menyandang status Koordinator staff presiden menandaskan bahwaide mulanya dari pembentukan kartuprakerja tahun 2020 ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan atau memberikan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan. Hal inilah yang masih diproses lebih lanjut. Bagi yang baru lulus pendidikan, akan diberikan pelatihan kerja supaya siap dalam bekerja.

Sedangkan untuk mereka yang terkena PHK atau pindah kerja maka akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan atau bahkan mendapatkan keterampilan baru. Program ini memungkinkan mereka yang menganggur bisa diserap oleh lapangan pekerjaan. Masyarakat harap tidak menafsirkannya yang lain, sebab ia menjelaskan masalah pengangguran harus diselesaikan.

6. Menurut Bank Indonesia (BI)

Bank Indonesia atau yang biasa kita kenal dengan singkatan BI ini enggan dalam mencetak uang dalam jumlah yang sangat besaruntuk memenuhi likuditas ditengah Pandemi Corona saat ini. Menurut Bank Indonesia kondisi ini akan menyebabkan menambahnya uang yang beredar dan memiliki resiko dalam meningkatnya inflasi di negara Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia,Perry Warjiyo menambahkan bahwa uang yang nantinya sudah beredar tidak akan mampu diserap lagi oleh Bank Sentral sehingga inflasi bisa melonjak seperti yang terjadi sebelumnya pada tahun 1998 dan 1999 yang lalu. Dalam hal ini, Bank Indonesia berlaku teliti dan hati hati agar masalah sebelumnya tidak muncul kembali.

Lihat Juga : Radar Ampera | Amanat Penderitaan Rakyat

Uraian diatas adalah penjelasan lengkap berbagai konflik atau masalah dari program Kartu Prakerja yang banyak diminati sekarang ini. Berbagai konflik tersebut terjadi karena mungkin terdapat pendapat berbeda sampai dengan kesalahpahaman akan cara yang lebih tepat dalam upaya pemerintah untuk menangani wabah virus corona yang belum ada habisnya.

Untuk mengetahui secara lebih jelas terkait pro kontra program kartu prakerja online yang terkenal sekarang ini, Anda harus mengetahui terkait penjelasan lengkap pengertian, manfaat yang diberikan, prosedur pendaftaran sampai dengan syarat dan ketentuannya. Dengan mengetahui informasi secara jelas dan lengkap, barulah Anda bisa mengetahui apakah program kartu Prakerja online tahun 2020 ini layak atau malah sebaliknya. Semoga informasi ini bermanfaat.