Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjadi Blogger Full Time Tak semudah yang Kamu Lihat

Mungkin saat diantara kalian melihat screenshoot pendapatan blogger senior akan berdecak kagum dan mengatakan, "wow, kerja dirumah aja penghasilan bisa begitu". Mungkin tak butuh waktu lama untuk bisa seperti itu. Tapi tahukah kamu "pejuang" tersebut kerja siang malam tak mengenal waktu. Menguras dan memeras otak untuk mendapatkan hasil terbaik.

Membuat artikel tak ubahnya seorang juru masak yang bekerja keras untuk menemukan racikan bumbu yang pas. Dan kemudian sajian menu istimewa tersaji dalam sebuah piring. Berdasar pengalaman saya dari rekan-rekan yang lebih dulu sukses. Mereka yang berhasil mengeruk pundi-pundi dollar atau rupiah setidaknya dalam satu hari tak kurang dari 12 jam didepan layar komputer.

Bayangkan bila kamu bekerja sebagai admin dalam sebuah perusahaan. Mungkin satu hari hanya akan menatap layar warna selama 8 jam. Itu pun bisa kurang karena dalam satu hari kerja masih bisa nyambi ini itu kalau tidak mau dibilang kabur-kaburan. Saat kamu bekerja ikut orang mungkin kamu bisa saja malas mikir. Dalam artian cukup mengerjakan tugas yang ada sesuai jobdesk dan masalah selesai.

Lain cerita bila kamu menjadi full time blogger. Tak cukup hanya memasukkan huruf demi huruf dalam layar kaca. Harus ada kreativitas sehingga apa yang dihasilkan memiliki nilai lebih. Kalau hanya menghasilkan sesuatu yang biasa sudah pasti akan ditinggalkan. Visi mungkin itu kata yang bisa mewakili seorang blogger mampu bertahan hingga bertahun-tahun. Tanpa visi seorang blogger memiliki kecenderungan angin-anginan.
Hal ini nampak bila dalam beberapa bulan gagal membangun blog yang produktif kemudian meninggalkan.

Bagi seseorang yang memiliki visi jelas maka ia akan selalu yakin apa yang dikerjakan tidak akan sia-sia dan harus dipertahankan. Orang bilang full time blogger itu enak. Bisa bekerja saat ingin bekerja dan bisa istirahat bila enggan bekerja. Tapi tahukah kamu bila kebutuhan hidup tidak sesederhana itu. Saat lengah dan lupa waktu bisa jadi ia harus menahan lapar karena saat membuka "kulkas" ternyata masih kosong.

Menulis saja tak cukup. Harus ada kemampuan untuk riset kata kunci meski terbilang kecil-kecilan. Dengan riset setidaknya kita tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat. Analoginya seperti ini, jangan pernah jualan obat diare ke kawasan yang mayoritas warganya sakit gigi. Bekerja lebih untuk mendapat lebih. Mungkin itu rumus pertama yang saya gunakan.

Sebagai gambaran seperti ini, bila kerja normal maka pendapatan saya setara UMR. Namun disini saya ingin mendapat jauh lebih tinggi dari UMR. Artinya saya akan memberikan jauh lebih banyak untuk mengkonversinya. Ngeblog bagi saya adalah investasi digital. Apa yang dimulai beberapa tahun lalu hingga sekarang bagaikan bola salju.

Bila beberapa waktu lalu untuk mendapatkan fee atau kompensasi begitu sulit. Hal ini dikarenakan publik belum mengetahui siapa saya. Tapi kini, dengan menunjukkan karya yang telah saya bangun untuk mendapat beberapa lembar uang berwarna merah tidak lagi susah. Mereka percaya apa yang saya tawarkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Blogger bagi saya pribadi bisa disandingkan dengan istilah Kreatifprenuer atau pekerja kreatif. Hal ini didasarkan bila menjadi seorang blogger dan enggan kreatif sudah pasti tertelan jaman. Kreativitas tersebut nampak dari tulisan dan tampilan yang disajikan dalam blog. Tidak mau berpikir kreatif sama saja melakukan hal sia-sia.

Berpikir "out of the box" mungkin cara paling tepat. Menyajikan konten diluar apa yang mereka tawarkan.
Blog tak ubahnya miniatur media online mainstream. Kalau isinya sama sudah pasti blog kita tidak akan memiliki pengunjung. Ujung-ujungnya adalah duit. Itu saya sepakat, tapi tidak ada hasil yang akan membohongi proses. Dan bila belum benar menjalankan proses harap sabar bila tanda-tanda waktu panen tidak nampak.

Berbicara mencari uang dari blog tidak melalui dari Google Adsense semata. Ada banyak cara bisa dikolaborasikan. Kalau saya secara pribadi lebih gurih mencari pendapatan dari iklan mandiri. Saya katakan gurih karena kita ditantang untuk memiliki kemampuan negosiasi. Tidak asal terima semua iklan yang masuk. Bisa lebih selektif sesuai dengan yang kita kehendaki. Tak mudah dan butuh waktu memang tapi percayalah kalau saya bisa, kamu pasti bisa. Mungkin bagi kamu yang penasaran bisa kunjungi blog saya di Joko Yugiyanto.