Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan DRAMA NATAL 2018

Merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus di Gereja tidak lepas dari pertunjukan Drama. Pemuda dan Pemudi yang kreatif membuat sebuah drama Natal yang pesannya dapat di terima oleh jemaat saat perayaan Natal berlangsung. Pemilihan karakter dalam drama dibutuhkan pemilihan khusus supaya pertunjukan dapat berjalan dengan sukses.

Seperti perayaan Natal tahun 2016 lalu dimana Gereja tempat saya melakukan perlombaan Drama Natal antar Kaum Pria, Kaum Wanita, Pemuda Pemudi dan Sekolah Minggu. Cukup sukses apa yang dilakukan oleh pemuda pemudi karena dengan Dramanya dapat menjadi juara. Bukan hal hadiah tetapi juara dalam menyalurkan isi pesan Natal terhadap jemaat.

Kesuksesan dalam drama ditentukan oleh orang orang yang dapat mendalami karakter masing masih. Dalam drama sudah pasti ada yang berkarakter sebagai Antagonis tetapi ada juga yang berkarakter mengasihi. Pesan Natal bukan hanya di sampaikan melalui Drama kelahiran Tuhan Yesus tetapi ada beberapa drama kehidupan sehari hari yang lebih menyentuh hati.

Kali ini mastimon.com berbagi contoh drama Natal yang sudah pernah dilaksanakan oleh beberapa gereja. Silahkan anda pilih yang sesuai dengan kondisi jemaat di gereja anda. Pesan Natal yang mana yang lebih menyentuh dan membangkitkan Rohani Jemaat untuk lebih mengasihi dan datang sama Tuhan. Silahkan anda edit ulang untuk perbaikan jika itu di anggap perlu.

Drama Sekolah Minggu Kelahiran Yesus
Durasi: 15 menit
Pemain: 12-15 anak
Bahan :
  1. Boneka bayi dan tempat tidur bayi (bisa menggunakan keranjang kecil yang pas untuk ukuran boneka)
  2. Kain putih berukuran 2x3 meter
  3. Tiga kotak sepatu kecil, dihias sebagai kotak harta para majus.
  4. Permen coklat sebesar koin yang dibungkus kertas emas dan dua tas berisi bunga rampai.
  5. Bantal kecil untuk membuat Maria tampak hamil.
  6. Tiga buah papan berukuran 3x4 meter untuk pintu penginapan (dihias sesuai selera).
  7. Tiga pakaian sederhana warna biru polos ukuran besar untuk orang majus.
  8. Empat pakaian sederhana warna putih polos ukuran besar untuk para malaikat
  9. Tiga atau empat pakaian sederhana dengan berwarna yang berbeda-beda, ukuran besar untuk para gembala dan narator.
  10. Dua pakaian sederhana warna abu-abu dan coklat ukuran besar untuk Yusuf dan Maria.
  11. Suatu tempat yang dibuat seperti kandang. (Kandang bisa dikelilingi dengan lampu Natal putih, dan nyalakan saat orang majus dan gembala datang)
  12. Bintang besar dari papan, dibungkus dengan alumunium foil.

Episode 1 (Di luar kota)
Narator : Dengarkan, dengarkan. Kaisar Agustus mengumumkan bahwa akan ada sensus. Setiap orang akan dihitung dan harus kembali ke kota asal masing-masing. Setiap orang harus tahu berita ini!
Narator keluar, dan Yusuf serta Maria (hamil) masuk
Yusuf : Maria, Aku tahu kamu sedang hamil, tapi kita harus pergi ke Bethlehem untuk ikut sensus.
Maria : Ya Yusuf. Aku rasa aku bisa melakukan perjalanan itu, dan aku tahu Tuhan akan bersama kita selama perjalanan.
Yusuf dan Maria berkemas-kemas dan memulai perjalanan mereka, Saat melewati penginapan pertama, mereka mengetuk pintu. Pemilik penginapan berada di balik pintu
Pemilik penginapan 1 : Ya, tunggu sebentar
Yusuf : Kami sudah melakukan perjalanan yang panjang. Apakah Anda masih punya kamar untuk kami?
Pemilik penginapan 1 : Maaf, tetapi tidak ada lagi kamar yang kosong di sini. Cobalah ke penginapan sebelah.
Yusuf dan Maria berjalan ke penginapan selanjutnya, dan mengetuk pintu.
Pemilik penginapan 2 : Maaf sekali, bila Anda mencari tempat untuk menginap, tempat kami sudah penuh. Cobalah ke penginapan sebelah.
Yusuf dan Maria berjalan ke penginapan berikutnya, dan mereka hampir sampai di pintu penginapan saat pemilik penginapan 3 keluar.
Pemilik penginapan 3 : Sungguh tidak dapat dipercaya, tempat ini hampir penuh sesak.
Pemilik penginapan 3 menatap Maria dengan penuh belas kasihan.
Pemilik penginapan 3 : Saya rasa kamu tidak akan mendapatkan kamar lagi untuk menginap di kota ini. Tetapi kamu juga jangan melanjutkan perjalanan karena sekarang sudah malam. Bila kamu tidak keberatan, kamu bisa beristirahat di kandang milikku di belakang rumah. Kandang itu memang bukan tempat yang paling nyaman, tetapi setidaknya ada atap yang menaungimu. Dan binatang-binatangnya tidak liar, mereka tidak akan menganggu kalian.
Yusuf : Maria harus beristirahat. Kandang pun tidak menjadi masalah bagi kami.
Pemilik Penginapan 3 : Kalau begitu, ayo ikut aku.
Pemilik penginapan berjalan dan menunjukkan jalan kepada Yusuf dan Maria menuju kandang, kemudian semua pemilik penginapan keluar.

Episode 2 (Di dalam kandang)
Yusuf dan Maria duduk di lantai dan kemudian mulai menyiapkan tempat tidur mereka.
Yusuf : Aku tahu Tuhan bersama kita. Lebih baik kita tidur di sini daripada di luar.
Maria : Yusuf, aku merasa tidak enak badan. Aku benar-benar lelah, dan aku merasa sakit. Aku rasa bayi ini akan segera lahir.
Yusuf : Maria, berbaringlah di tempat yang sudah aku siapkan ini. Sudah tidak lama lagi bayi kita akan lahir.

Episode 3 (Di padang)
Narator : Sementara itu, beberapa gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka pada malam hari ketika tiba-tiba seorang malaikat muncul di depan mereka.
Malaikat masuk. Sambil malaikat berbicara, Maria membungkus bayi Yesus dengan kain dan membaringkan dia di palungan.
Malaikat 1 : Dengar, Aku membawa kabar sukacita. Hari ini, di kota Daud telah lahir bagimu seorang Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Dan ini akan menjadi tanda bagimu, kamu akan menemukan seorang bayi dibungkus kain dan diletakkan di palungan.
Semua malaikat : Puji Tuhan yang mulia, dan damai di bumi bagi mereka yang berkenan pada-Nya.
Gembala 1 : Mari kita ke Bethlehem dan melihat apa yang sudah Tuhan katakan kepada kita.
Gembala 2 : Ayo kita beritahu teman-teman kita dan kita segera pergi. Puji Tuhan atas kabar baik ini. Ayo, ini perjalanan panjang.
Narator : Begitulah para gembala, setelah mendengar kabar dari para malaikat mereka pergi mengunjungi bayi itu. Tak lama kemudian, tiga orang majus melihat sebuah bintang bersinar terang di langit.
Para majus masuk. Bintang ditampilkan.
Majus 1 : Menunjuk pada bintang. Lihat, ada bintang. Lihatlah betapa terangnya bintang itu!
Majus 2 : Melihat bintang itu. Ini adalah tanda. Tanda yang indah. Raja orang Yahudi telah lahir!
Majus 3 : Mari kita pergi dan menyembah Dia. Hadiah, kita perlu hadiah!
Majus 1 : Aku tahu apa yang bisa aku berikan untuknya. Aku akan memberi-Nya emas, karena Dia Raja!
Majus 2 : Hadiahku istimewa. Aku akan memberikan mur.
Majus 3 : Hadiahku adalah kemenyan. Ayo kita letakkan di kotak istimewa, karena Dia adalah Raja..
Ketiga majus itu meletakkan hadiah mereka ke sebuah kotak tempat menyimpan barang berharga. Narator masuk. Kemudian para majus berjalan mengelilingi kandang sambil melihat pada bintang. Maria mengangkat bayinya dan kemudian mengendongnya
 
Episode 4 (Di dalam kandang)
Narator : Lalu para majus itu menemukan Raja mereka, dengan mengikuti bintang itu. Dan saat mereka tiba, mereka menunduk dan menyembah Raja itu, dan memberikan hadiah mereka kepada-Nya.
Para majus pelan-pelan meletakkan hadiah mereka di depan Maria, melihat bayi itu dan kemudian mereka menunduk. Kemudian para Malaikat masuk.
Malaikat : Terpujilah Allah yang Mahatinggi, dan damai di bumi di antara manusia.
Semua : Menyanyikan lagu “Hai Mari Berhimpun”
Sumber : Yayasan Kris Pasha 

TEKS DRAMA NATALMUDITEN (MUDA MUDI KADIPATEN)
Pada pertengahan bulan Desember Shanti dan Lolo bermain bersama, memainkan laptop kesayangan mereka. (mengikuti gaya Shinta dan Jojo) *lagu : anak medan
Shanti + Lolo : “anak medan, anak medan, anak medan do au kawan ….” (sambil jogged ala shinta jojo)
Masuk butet dengan gaya heran
Butet : “Ba ba bahh . . . lagi apa nya kalian ? na lagi siteres nya kalian ?”
Shanti : “Bukanlah tet, kita ini lagi bikin video klip.”
Lolo : “Biar kita bias masuk TV tet.”
Butet : “Jadi nanti nama grup kalian apa ?”
Shanti + Lolo : “Shanti dan Lolo.”
Butet : “Baahh , mana adalah, yang ada tuh shinta dan jojo.”
Shanti : “Kita beda tet, mereka lagunya keong beracun-racun, nah klo qta mh anak medan.”
Lolo : “Bikin sensasi baru lah tet, yang tenar krna lagu dangdutt sma inggris udh bnyak, ini baru beda.”

Datang si A
Si A : “heyy heyy, ada apa ini rebut-ribut ? keras banget suara kalian sampe kedengeran kemana-mana.”
Lolo : “Gini lho, kita lagi bikin video klip, tapi datang si Butet mengganggu syuting kita.”
Si A : “Vidio klip apa ?”
Shanti : “Anak Medan versi Shanti dan Lolo.”
Butet : “Kenapa lagu batak yang kalian nyanyiin ?”
Si A : “Emang kalian pede bawainnya ?”
Shanti : “Uuiiih ya pede dong, sperti ada lagu yang mengatakan *unang maila jadi halak batak, betul betul betul ?”
Lolo : “Tul betul betul.”
Shanti : “Aiio aah kita pulang, gara-gara mereka syuting kita hari ini gagal. Huhh . .”
Shanti dan Lolo berjalan keluar panggung
Si A : “Nah loh ko pada pulang, jadi kita ngapain disini tet ?”
Butet : (menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak tau)
Si A : “Aiioolah kita juga pulang, malu tuh diliatin penonton.”

Akhirnya mereka pun pulang, tapi mari kita lihat kegiatan anak-anak muda jaman sekarang. Sambil bermain kartu, minum minuman keras, dan meroko. Ada juga yang main internetan.
Cowo 1 : “Naah, mati kalian semua, gw menang. Hahaha”
Cowo 2 : “Eiits, eiits, belum selesai bray, gw yang bakalan menang.”
Cowo 3 : “Jangan banyak ngomong kalian, main aja dulu, menang atau kalah kita liat nanti.”
Cowo 4 : “Ye , ye , ye , sepertinya gw bakalan menang.” (gaya mabuk)
Cowo 1,2,3 : “Sepertiinyaa !”
Cowo 2 : “Buktikanlah dulu jangan banyak ngomong.”
Cowo 5 mengalihkan pandangan cowo 1, 2, 3, dan 4
Cowo 1 : “woyy main apa lo ? dari tadi computer jingjing aja yang lo mainin.”
Cowo 4 : “Itu Laptop namanya, palingan juga main poker kaya kita. Hahaha.”
Cowo 5 : “Eiittz, sorry bray, gw ga bisa mainan poker kaya lo pada.”
Cowo 2 : “Jadi lagi apa lo ? Cuma lo pegang aja nya ? ga bias lo mainin ? hahahha “
Cowo 5 : “Gw lagi maen PB bray.”
Cowo 3 : “PB ? Pura-pura Bergaya. Hahaha “
Cowo 5 : “weiizz, PB tuh Point Blank, mainnya tuh perang-perangan, bukan main kartu.”
Cowo 1,2,3,4 : “OOooOoo . hahahahaha “
Datang cewe-cewe yang mau kebaktian (bawa Alkitab)
Cewe 1 : “Eh itu mereka, ayoo kesana.”
Cewe 2 : “Heyy cowo, godain kita dong !”
Cowo-cowo : (Menggesek-gesek mata ® tampang kecewa setelah liat cewe-cewe yg hendak pergi kebaktian)
Cowo 5 : “Hehh ada cewe-cewe bawel !”
Cewe 3 : “Temen-temen, bentar lagikan Natal, ko kalian malah main kartu mulu ?”
Cewe 4 : “Aaiio dong sedikit berubah jadi lebih baik.”
Cewe 2 : “iiah, berubah dong, jadi spiderman, atau power rangers, atau super boyy. Haha keren yaa..”
Cewe 1,3,4 : “Heuuu” (sinis ke cewe 2)
Cowo 2 : “Kalian kenapa sih bawel banget ? nyeramahiin mulu !”
Cewe 1 : “Kalian tuh temen-temen kita, sodara kita, kita pengen kalian tuh brubah jadi baik.”
Cewe 3 : “Harusnya tuh kalian lebih mendekat pada Tuhan, sebanyak apapun masalah kalian Tuhan akan menolong kalian.”
Cowo 3 : “Tuhan ga pernah nolong kita, Tuhan ga peduli sama kita.”
Cewe 2 : “Aaiiolah, bentar lagi Natal, kita sama-sama mempersipkan hari kelahiran Tuhan, kita sama-sama membangun iman kita kembali.”
Cewe 4 : “Jangan karna kebahagiaan duniawi kita jadi lupa pada Tuhan.”
Cowo 5 : “STOOPPP ! banyak banget omong kalian, panas kuping dengarnya.”
Cowo 4 : “Heh cewe-cewe kita lebih enak kaya gini, main judi, ngeroko, dan minum-minuman keras. (Sambil minum banyak miras)
Cowo 1 : “Jangan banyak-banyak bray, operdosis nanti kau.”
Cowo 4 : (kejang-kejang karna keracunan)
Semua kaget , ketakutan , sibuk menolong.
Cewe 3 : (Periksa si Cowo 4) “Dia keracunan !”
Cewe 2 : “Tolonggg tolonggg ada yang keracunan.” (teriak-teriak)
Cowo 4 di gotong keluar panggung.
Cewe 1 : “Itulah akibatnya kalo ga mau dengerin kata orang.”
Cewe 2 : “Eh kita kan mau ada kebaktian dan latihan Natal.”
Cewe 3 : “Gimana kalo kita batalin aja, kita telpon yang lain, trus ceritakan masalah tadi.”
Cewe 4 : “Dan kegiatan kita mala mini pergi ke Rumah Sakit jenguk cowo 4.”
Cewe 1 : “Ok gw stuju, gw telpon Shanti, kamu telpon Lolo, kamu telpon Butet, dan kamu telpon Si A, nanti kita ketemu di Loby rumah sakit aja.”
Cewe 2 : “Okelah kalo begittuuu.”
Sibuk telpon sana-sini.
Cewe 3 : “Ok dehh, aiio kita ke rumah sakit.”

Mereka bersama-sama pergi menjenguk temannya yang keracunan. Walau nasehat mereka tidak pernah di dengar, tapi mereka tetap peduli. Inilah arti sebuah kekeluargaan dalam Tuhan.

Musiiikk Natal...

Hari Natal telah tiba, persiapan telah dilakukan dengan maksimal. Semua Bahagia merayakan Natal, termasuk cowo-cowo yang telah bertobat . Shanti, Lolo, Butet, Si-A, Cewe 1,2,3,4 berkumpul bersama saling mengucapkan Selamat Natal.
Datang Cowo 1,2,3,4,5

Cewe 2 : “Heyy liiatt syapa disana ?”
Cowo-cowo menghampiri.
Cowo 4 : Terimakasih kalian sudah menengok saya , sekarang saya tidak ragu lagi kepada Tuhan, saya percaya kepada-Nya , Ia telah memberikan mujizat bagi saya.
Cowo 1,2,3,5 bergabung saling mengucapkan Selamat Natal
created by : Monalisa Silaen