Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalang dibalik pembunuhan Ir Dodi Triono di Pulomas

Pembunuhan dengan cara di sekap di kamar mandi yang terjadi di Pulomas masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian. Motif pelaku melakukan penyekapan belum terungkap apakah melakukan perampokan atau ada dendam pribadi. Pihak kepolisian terus menelusuri dan mencari barang bukti untuk mendapatkan para pelaku. Dalam kejadian tersebut 11 orang di sekap di dalam kamar mandi dengan ukuran kecil selama berjam-jam dan akibatnya beberapa orang meninggal dunia termasuk Ir. Dodi Triono.

Pembunuhan di Pulomas, Kerabat Sebut Dodi Dimintai Uang oleh Pelaku

Polisi belum menemukan kepastian apakah ada barang di rumah Ir Dodi Triono yang hilang pasca pembunuhan maut. Seorang kerabat menyebut si Dodi sempat dimintai uang oleh pelaku.

Lolita, keponakan dari Dodi Triono mengunjungi kerabatnya yang menjadi korban selamat di RS Kartika, Pulomas. Dia datang bersama Chintya Hannyfa, teman Diona Arika (anak Dodi yang menjadi korban tewas insiden ini).

Setelah mendapatkan cerita dari korban yang selamat, Lolita mengatakan apa yang diketahuinya kepada wartawan di RS Pulomas. Menurut Lolita, saat perampok pertama kali datang, Dodi sedang tidak ada di rumah.

"Lalu ayahnya dateng, dimintain uang," ujar Lolita, Selasa (27/12/2016).

Menurut Lolita, Dodi lantas menyerahkan uang ke pelaku. Namun belum cukup, pelaku kemudian meminta semua handphone orang yang ada di rumah dikumpulkan.

"Minta uang sama semua hape diambil. Setahu aku kayak gitu," ujar Lolita.

Kemudian 11 orang yang berada di dalam rumah tersebut dimasukkan ke dalam ruang kamar mandi. Mereka disekap berjam-jam dan ditinggalkan oleh pelaku.

"Kecil banget ruangannya. Bener-bener cuma dua kali satu kayaknya. Terus pengap banget," ujar Lolita. news.detik.com

Ramlan Butarbutar Pelaku Dominan di Pembunuhan Pulomas

Satu dari dua pelaku yang ditangkap petugas tewas di tempat karena coba melawan. Pelaku bernama Ramlan Butarbutar tersebut disebut polisi merupakan pelaku yang paling dominan dibanding pelaku yang lain.

"Kalau otak belum kita dalami, yang jelas dalam CCTV yang kita analisa, yang bersangkutan (Ramlan) memang sudah aktif sekali. Artinya ketiga-tiganya yang masuk rumah itu aktif, tapi Ramlan Butarbutar ini lebih aktif lagi," kata Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan saat dihubungi, Rabu (28/12/2016).

Menurut Kapolda, berdasarkan database di kepolisian, Ramlan merupakan pemain lama yang pernah melakukan kejahatan sebelumnya.

Pelaku pembunuhan di Pulomas berhasil dibekuk terutama karena rekaman CCTV di rumah korban. Polisi untuk sementara meyakini bahwa pelaku berjumlah 4 orang.

"Sementara yang kita identifikasi hanya 4 orang, sementara itu ya. Tentu kita akan melakukan pemeriksaan terhadap yang masih hidup untuk kita kembangkan kenapa sasaran di rumah itu dan sebagainya, yang akan menambah terang lagi tentang peristiwa ini," tutur Kapolda.

Iriawan menjelaskan, dari CCTV tersebut dapat diketahui kapan pelaku masuk ke rumah korban hingga apa saja yang dilakukan.

"(Diketahui) jam berapa dia masuk, apa yang dilakukan di dalam. Bagaimana cara masuk ke rumahnya," ujar Kapolda.

Selain Ramlan, pelaku yang sudah ditangkap adalah ES. ES ditangkap dalam keadaan hidup. Dua pelaku lainnya masih terus diburu.