Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian NATAL dan asal usul Natal

Natal ditetapkan pada tanggal 25 Desember. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tidak ada tanggal yang menentukan Natal di dalam Alkitab. Sebagai orang Kristen kita harus mengerti apa Pengertian Natal dan asal usul Natal itu berasal dari mana. Didalam Alkitab sudah jelas bahwa sang Juruselamat telah lahir dan Pengertian Natal itu sendiri adalah Kelahiran.

Seperti yang saya lihat di Wikipedia bahwa kata Natal berasal dari Bahasa Portugis yang berarti "Kelahiran". Pada bulan dan tanggal itulah ditetapkan sebagai Hari Raya umat Kristen untuk memperingati Kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Perayaan Natal dilakukan Kebaktian atau ibadah pada tanggal 24 Desember malam dan tanggal 25 Desember pagi.

Dalam Natal juga mengandung aspek non-agamawi yang ditularkan dari Barat seperti Pohon Natal, Kartu Natal dan Kado Natal. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan kita saat natal menghias Gereja dan Rumah dengan Pohon Natal yang unik. Ucapan kata kata dan Kartu Natal juga dibuat untuk diberikan ke Sahabat, Keluarga ataupun Orang Lain yang jauh.

Dalam bahasa Latin kata Natal adalah Dies Natalis (Hari Lahir). Jika dalam bahasa Inggris yang biasa kita sebutkan dan ucapkan adalah Christmas, dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131), yang berarti Misa Kristus. Sedangkan dalam bahasa Indonesia sendiri yang kita jumpai kata Natal berarti hanya kelahiran Yesus.

Kelahiran Yesus Kristus menurut Alkitab.

Kelahiran Yesus ditulis dalam Kitab Matius dan Lukas yaitu (Matius 1:18-2:23) dan (Lukas 2:1-21). Seperti apa cerita kelahiran Yesus menurut kedua kitab tersebut mari sahabat mastimon.com baca ceritannya dibawah ini yang diambil dari Wikipedia.

Kelahiran Yesus dalam Injil Matius

Matius mencatat silsilah dan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan kemudian beralih ke kedatangan orang-orang majus dari Timur yang diduga adalah Arabia atau Persia untuk melihat Yesus yang baru dilahirkan. Orang-orang bijak tersebut mula-mula tiba di Yerusalem dan melaporkan kepada raja Yudea, Herodes Agung, bahwa mereka telah melihat sebuah bintang yang sekarang disebut Bintang Betlehem menyambut kelahiran seorang raja.

Penelitian lebih lanjut memandu mereka ke Betlehem Yudea dan rumah Maria dan Yusuf. Mereka mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur kepada bayi Yesus. Ketika bermalam, orang-orang majus itu mendapatkan mimpi yang berisi peringatan bahwa Raja Herodes merencanakan pembunuhan terhadap anak tersebut. Karena itu mereka memutuskan untuk langsung pulang tanpa memberitahu Herodes suksesnya misi mereka.

Matius kemudian melaporkan bahwa keluarga Yesus kabur ke Mesir untuk menghindari tindakan Raja Herodes yang memutuskan untuk membunuh semua anak di bawah dua tahun di Betlehem untuk menghilangkan saingan terhadap kekuasaannya. Setelah kematian Herodes, Yesus dan keluarga kembali dari Mesir, tetapi untuk menghindar dari raja Yudea baru (anak Herodes Agung, yakni Herodes Arkhelaus) mereka pergi ke Galilea dan tinggal di Nazaret.

Kelahiran Yesus dalam Injil Lukas

Sisi lain dari cerita kelahiran Yesus yang disampaikan oleh kitab Injil Lukas adalah penyampaian berita itu oleh para malaikat kepada para gembala. Dalam Injil Matius dicatat bahwa ada orang-orang Majus dari Timur datang ke Yudea karena melihat sebuah bintang yang besar bersinar di atas wilayah Yerusalem. Mereka mengikuti bintang itu hingga ke kota Betlehem, tempat kelahiran Yesus.

Beberapa astronom dan sejarawan telah berusaha menjelaskan gabungan sejumlah peristiwa angkasa yang dapat ditelusuri yang mungkin dapat menerangkan penampakan bintang raksasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya itu, pendapat yang paling kuat adalah dari Johannes Kepler, yang menerangkan bahwa Bintang Natal atau Bintang Betlehem itu secara astronomik adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus pada konstalasi Pisces. Dan konjungsi ini memang benar terjadi pada bulan Desember tahun 7 SM.

Mula-mula orang-orang Majus itu bertanya-tanya kepada penduduk Yerusalem, kemudian mereka dibawa menghadap raja Herodes. Raja Herodes bertanya kepada ahli kitab, di mana Mesias akan dilahirkan. Berdasarkan Alkitab, Mesias akan dilahirkan di Betlehem dan informasi ini dipakai untuk membantu para orang majus mengetahui letak di mana Yesus dilahirkan. Herodes minta akan setelah bertemu bayi itu agar mereka kemudian dapat melaporkan kepada Herodes. Tetapi karena mengetahui niat Herodes yang jahat , para orang majus tidak kembali melaporkan kepada Herodes.

Sejarah Natal

Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.

Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember. Dewasa ini umum diterima bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap (dewa) matahari: Solar Invicti (Surya tak Terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab (lihat Maleakhi 4:2; Lukas 1:78; Kidung Agung 6:10).

Kesimpulan

Perayaan Natal ditetapkan Tanggal 25 Desember adalah sebagai hari untuk kita memperingati Kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Memang benar di dalam Alkitab tidak menunjukkan tanggal Kelahiran Yesus tetapi Natal adalah bentuk kecintaan kita untuk lebih dekat dengan DIA. Kelahiran dan kematiannya yang telah menebus Dosa kita dengan darahNya. Apakah anda masih meragukanNya saat ini, Renungkan !!!