Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khotbah Pernikahan Kristen Ely dan Ruth di Gereja Bethel Tabernakel

Pada hari Sabtu, 08 April 2017, Jam 10.00 teah dilangsungkan Pernikahan Sdr.Ely Patadungan dengan Sdri.Ruth Jayantry Palimbunga di Gereja Bethel Tabernakel "Yesus Alfa Omega". Pemberkatanpun berlangsung dan berikut adalah isi khotbah Pdt.Yok Suhendra.

NIKAHI YANG KITA KASIHI DAN KASIHI  YANG KITA NIKAHI

Cinta itu lebih dan sekedar perasaan, tetapi merupakan suatu keputusan yang kita ambil. Dalam cinta, kita dan pasangan saling menyanjung, bercakap, mendengar, menguatkan, menghiubur, mengampuni,, menghargai, menghormati, dan menjaga dalam suatu hubungan pernikahan.

Tiada kepedihan yang melebihi kepedihan yang timbul dari suatu pernikahan yang tidak bahagia.

Pernikahan yang diabaikan akan menciptakan penderitaan dan kepahitan;  Namun yang dengan baik dipelihara akan menciptakan damai dan sukacita.

Pernikahan adalah puncak dua insan yang membangun relasi yang saling mencintai. Memabangun relasi dengan komitmen, cinta dan tanggungjawab.

Yang membedakan pernikahan Kristen dan pernikahan diluar Kristen adalah ”melibatkan Tuhan didalamnya” Ingat Pernikahan bukan disatukan karena kecocokan atau karena cinta,  sebab suatu saat bisa tidak cocok lagi dan cinta bisa luntur dan pudar.

Pernikahan yang baik membutuhkan keteguhan hati untuk menikah sehidup semati.

Matius 19:6 
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Kejadian 2:21-24
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.  Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.  Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."  Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

1. PERNIKAHAN DIPRAKARSAI OLEH TUHAN SENDIRI  

Kejadian 2:21-22
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN ALLAH MENGAMBIL salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, DIBANGUN-NYALAH seorang perempuan, lalu DIBAWA-NYA KEPADA manusia itu.

Oleh karena itu, mulai sejak awal kita berkenalan harus sudah melibatkan Tuhan artinya dibawa dalam pergumulan doa,  sebab tanpa Tuhan kita akan gagal.

Amsal 16:3
Percayakanlah kepada TUHAN semua rencanamu, maka kau akan berhasil melaksanakannya.  (BIS)

Contoh :  Ketika Eliezer (hambanya Abraham) ingin mencarikan jodoh buat Ishak.
Kejadaian 24:12 Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham.

Mazmur 127:1-2 
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; ...

Hasilnya terbukti, bahwa Ishaklah nenek moyang Israel yang pernikahannya monogami, dia puas hanya dengan satu  isteri saja !
  • Ishak adalah orang yang setia dalam janji pernikahannya.
  • Ishak mengasihi Ribkah sampai maut memisahkan mereka
  • Ishak tidak pernah mau tergoda perempuan lain
  • Ishak mencurahkan kasih dan perhatiannya hanya kepada isterinya

2. PERNIKAHAN DIFONDASI  ATAS DASAR KASIH 

Kejadian 2:23
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”

Kalau hanya berdasar cinta saja tidak cukup sebab dari kita mencintai harus menjadi kita mengasihi karena Alkitab berkata :  ”Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan”.  (Kolose 3:14)

Kita bisa memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi.

Mengikrarkan untuk hidup bersama  dengan seseorang, sungguh merupakan suatu tindakan iman yang membutuhkan keyakinan dan mujizat.

Kita harus yakin bahwa pasangan kita adalah yang Tuhan peruntukan untuk kita hidup bersamanya menjadi suami isteri.
Efesus 5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Dalam bukunya Nancy C. Anderson
 ”Avoiding The Greener Grass Syndrome”,
agar kisah hidupnya yang menyakitkan tidak dialami orang lain. Buku  tersebut menyarankan ada enam cara untuk membangun semacam ”pagar” untuk melindungi pernikahan dan menolong tercapainya suatu ”Pernikahan yang Bahagia”  yaitu :
  • Pertama  MENDENGAR  : milikilah telinga yang mau mendengarkan pasangan Anda.
  • Kedua MENGUATKAN : bangunlah pasangan Anda dengan memusatkan perhatian pada sifat-sifat dirinya yang positif
  • Ketiga KENCAN  : ceriakanlah pernikahan Anda dengan canda tawa dan menikmati waktu kebersamaan 
  • Keempat WASPADA : ciptakanlah rasa aman dengan membuat batasan-batasan yang jelas
  • Kelima BELAJAR : kenalilah pasangan Anda supaya Anda dapat sungguh-sungguh memahami dirinya 
  • Keenam  MEMUASKAN  penuhilah kebutuhan satu sama lain.

3. PERNIKAHAN DIMULAI DENGAN KEMANDIRIAN 

Kejadian 2:24
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Meninggalkan orang tua maksudnya supaya dapat hidup mandiri.
Arti rohaninya ; suami dan isteri keluar dari keduniawian berubah hidupnya, sekarang lebih mengutamakan keluarga ketimbang kesenangan pribadi.
Kalau sudah menikah masih tidak berubah pasti akan problem.

Terlalu banyak campur tangan ortu, akan membuat RT muda itu retak dan tidak dewasa. Tetapi bukan berarti tidak boleh memberi wejangan  (perlu juga) namun jangan terlalu mencampuri terlalu banyak apalagi soal mendidik anak.

TUHAN yang memprakarsai membentuk pernikahan. Tuhan memberi Adam isteri setelah Adam disuruh mengolah alam.
Orang menikah harus dengan tanggung jawab, sehingga tak bergantung pada orang tua  Oleh karena itu sebelum menikah perlunya BERDOA sehingga mengerti benar Rencana Tuhan.