Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Demo 2 Desember 2016 : Karena Ahok tidak di Tahan atau Aksi damai dan Berdoa untuk Negri

Hasil sidang Ahok pada tanggal 15 November 2016 Mabes Polri sudah menetapkan Ahok jadi tersangka. Tetapi hasil tersebut tidak bulat sehingga Ahok tidak di tahan namun Ahok dilarang berkunjung ke luar negri karena untuk langkah penyelidikan selanjutnya. Tidak di tahannya Ahok sebagai tersangka kembali memicu dilakukan Demo bela Islam yang sebelumnya direncanakan tanggal 25 November 2016 tidak jadi dan selanjutnya ditetapkan GNF MUI pada tanggal 02 Desember 2016. Seperti yang diberitakan JPPN.com dan News.Detik.com aksi tersebut merupakan menuntut pada demo mendatang adalah penahanan Basuki T. Purmana (Ahok) karena sudah menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.

"Karena Ahok tidak ditahan, maka GNPF MUI akan menggelar aksi Bela Islam III pada tanggal 2 Desember 2016," kata juru bicara FPI, Munarman, di AQL Center, Jalan Tebet Utara 1, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2016).

Lihat Juga :
Aksi Bela Islam III akan diberi tema Aksi Damai dan Doa untuk Negeri. Tujuannya untuk mempersatukan dan mendoakan bangsa Indonesia. Pada aksi mendatang juga akan ada beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain salat Jumat berjemaah, istighosah, dan maulid akbar. "Kegiatan salat Jumat nanti posisi imam berada di Bundaran HI. Dan pesertanya di sepanjang Jalan Sudirman hingga Thamrin," ujar Munarman.

Dirinya juga mengingatkan para peserta demo pada tanggal 2 Desember mendatang agar waspada terhadap oknum yang ingin melakukan adu domba. Munarman meminta aparat tidak melakukan penolakan pada massa yang melakukan aksi. "Waspada penggembosan dan adu domba. Ikhlaskan niat dan bulatkan tekad. Kami berharap tidak ada tuduhan macam-macam. Karena kami mau mendoakan negara agar terhindar dari perpecahan," tutupnya.

Semoga Demo pada tanggal 2 Desember 2016 berjalan dengan Aman dan Tertib, berharap Demo tersebut benar benar Aksi Damai dan Berdoa untuk Negri bukan untuk menekan Proses Hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).